Wednesday, 14 December 2011

Kehamilan ,Persalinan (Fisiologis dan patologis) dan Nifas

A. Kehamilan

1. Pengertian Kehamilan

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, adalah kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan, triwulan I dimulai dari konsepsi sampai 12 minggu, triwulan II dari 12 sampai 28 minggu dan triwulan III dari 28 sampai 40 minggu.

2. Tanda-tanda Kehamilan

a. Gejala Kehamilan Tidak Pasti:

1) Tidak haid

2) Mual dengan diikuti muntah

3) Gangguan buang air besar karena pengaruh hormonal.

4) Sering kencing terutama bila kehamilan sudah besar.

5) Kadang kadang wanita hamil bisa pingsan di keramaian terutama pada bulan bulan awal kehamilan.

6) Tidak ada nafsu makan, mungkin ada hubungannya dengan mual mual diatas.

b. Tanda Kehamilan Tidak Pasti:

1) Perubahan warna kulit menjadi lebih gelap dari sebelumnya yang kira kira terjadi diatas minggu ke 12 kehamilan.

2) Keputihan atau keluarnya cairan berlebihan dari vagina karena pengaruh hormonal.

3) Gusi bengkak terutama pada bulan bulan pertama kehamilan.

4) Perubahan payudara menjadi lebih tegang dan membesar.

5) Pembesaran perut terutama tampak jelas setelah kehamilan 14 minggu.

6) Tes kehamilan memberikan hasil positif.

c. Tanda Pasti Kehamilan:

1) Pada perabaan di bagian perut dirasakan adanya janin serta gerak janin.

2) Bila didengarkan menggunakan alat Doppler maka akan terdengar detak jantung janin.

3) Pada pemeriksaan USG dilihat gambaran janin.

1) Pada pemeriksaan rontgen terlihat gambaran rangka janin.

B. PersalinanNormal

1. Pengertian Persalinan

Persalinan biasa atau normal (eutosia) adalah proses kelahiran janinpada kehamilan cukup bulan (aterm 40 minggu), pada janin letak meman-jang dan presentasi belakang kepala, yang dususul dengan pengeluaranplasenta dan seluruh proses kelahiran itu berakhir dalam waktu kurang dar24 jam, tanpa tindakan atau pertolongan buatan dan tanpa komplikasi.

2. Proses Persalinan

Proses persalinan terbagi menjadi 4 kala :

Kala I: Pembukaan serviks.

Kala II: Kala pengeluaran janin.

Kala III: Kala pengeluaran plasenta.

Kala IV: Hingga 1 jam setelah plasenta lahir.

a. Kala I

Fase-fase dalam persalinan kala I :

1) Fase Laten

a) Dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan penipisandan pembukaan serviks.

b) Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm.

c) Pada umumnya fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam.

2) Fase Aktif

a) Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secarabertahap (kontraksi dianggap adekuat, memadai jika terjadi tigakali atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40detik atau lebih).

b) Dari pembukaan 4 cm hingga mencaspai pembukaan lengkapatau 10 cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam(nulipara atau primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm(multipara).

c) Terjadi penurunan bagian terbawah janin.

Proses persalinan pada kala I :

1) Dimulai pada waktu serviks membuka karena his: kontraksiuterus yang teratur, makin sering, makin nyeri; disertaipengeluaran darah-lendir (tidak lebih banyak dari darah haid).

2) Berakhir pada waktu pembukaan serviks telah lengkap (padaperiksa-dalam bibir porsio tidak dapat diraba lagi). Selaputketuban biasanya pecah pada akhir kala I

C. Persalinan Patologis.

Persalinan patologis disebut juga dengan dystocia berasal dari bahasaYunani. Dys atau dus artinya jelek atau buruk, tocos artinya persalinan.

Persalinan patologis adalah persalinan yang membawa satu akibat buruk bagi ibu dan anak. (Departemen of Gynekologi, 1999).

D. Patologi Kala II

1. Persalinan Macet

Persalinan macet/ distosia: persalinan yang tidak maju/ persalinan yang sulit.Bila waktu persalinan memanjang makadisebut kala II lamaSebab-sebab persalinan macet dapat dibagi menjadi 3 golongan:

a. Persalinan macet oleh karena faktor kelainan tenaga/ kelainan his

b. Persalinan macet oleh karena faktor kelainan janin

c. persalinan macet oleh karena faktor kelainan jalan lahir

d. Distosia karena kelainan traktus genitalis (Hanifah, 2006).

  1. Persalinan macet oleh karena faktor kelainan tenaga/ kelainan his
    Jenis-Jenis Kelainan His

a. Inersia Uteri

Kontraksi uterus lebih lemah, lebih singkat dan lebih jarang.
Bila ketuban masih utuh tidak banyak bahaya (kecuali jika persalinan berlangsung terlalu lama)

1) inersia uteri primer: kalau kelainan his timbul pada permulaan persalinan

2) inersia uteri sekunder: timbulnya setelah berlangsungnya his kuat untuk waktu yang lama.

b. His Terlampau Kuat

His terlampau kuat tidak menyebabkan distosia, tetapi merupakan salah satu bentuk kelainan his.

Disebut partus presipitatus: his terlalu kuat dan terlalu efisien sehingga persalinan berlangsung cepat (kurang dari 3 jam)
Bahaya partus presipitatus: perlukaan luas dari jalan lahir, perdarahan intrakranial.

c. Incoordinate Uteri

Dalam keadaan ini, sifat his berubah. His menjadi: tonus otot meningkat (baik di dalam maupun di luar His), tidak ada sinkronisasi antar bagian-bagian uterus)

Akibatnya:

- his tidak efisien menimbulkan pembukaan dan penurunan kepala

- tonus otot yang meningkat menimblkan nyeri pada ibu

- hipoksia janin

- partus lama

Etiologi

- primigravida, terutama primigravida tua

- bagian bawah janin tidak berhubungan rapat dengan segment bawah rahim (misal: kelainan letak janin, DKP, presbo, anencephalus)

- Terdapat kelainan benyuk uterus (misal uterus bikornis unikolis)

Penanganan:
Secara umum:

- Awasi keadaan umum ibu

- Pengawasan DJJ (tiap 30 menit)

- Pemberian rehidrasi

- Persalinan lama, evaluasi: false labour(?), incoordinate uterine action(?), atau DKP(?)

Persalinan macet oleh karena faktor kelainan janin: kelainan letak dan bentuk janin

3. Kelainan Letak

a) Fleksi: presentasi belakang kepala

b) Defleksi:

1) Ringan: presentasi puncak kepala

2) Sedang: presentasi dahi

3) Maksimal: presentasi muka

4. Presentasi
Bagian tubuh fetus yang terdapat di bagian terbawah jalan lahir
Presentasi kepala

a. Presentasi belakang kepala (prebelkep, occiput presentation)

b. Presentasi puncak kepala (sinsiput presentation)

c. Presentasi dahi (Brow presentation)

d. Presentasi muka (face presentation)

Presentasi bokong

a. Presentasi bokong-kaki sempurna/ complete breech

b. Presentasi bokong murni/ frank breech

c. Presentasi kaki (footlink breech / incomplete breech)

5. Posisi

Hubungan antara bagian tertentu fetus dengan bagian kiri, kanan, depan, belakang, atau lintang, terhadap jalan lahir

6. Letak

Hubungan antara sumbu fetus dengan sumbu jalan lahir:

a) Letak memanjang: Sumbu fetus searah / sejajar sumbu jalan lahir

b) Letak melintang: Sumbu fetus tegak lurus sumbu jalan lahir

c) Letak oblik: Sumbu fetus dalam sudut tertentu dengan sumbu jalan lahir

Gejala Klinis Partus Lama Pada Ibu

1. Gelisah

2. Letih

3. Suhu badanmeningkat,berkeringat,

4. Nadi cepat,pernafasan cepatdan meteorismus.Di daerahlokalsering ditemui :

5. Bandl

6. Edema vulva

7. Edema cerviks

8. Cairan ketubanberbau

9. Terdapat mekonium

Gejala Klinis Pada Janin

Denyut jantung janin cepat/tidak teraturbahkan (-), air ketuban kental,kehijauan, berbau dan terdapatmekonium‡Kaput suksadeneum yang besarMaulage kepala yang hebat‡Kematian janin dalam kandungan Kematian janin intra partum

Diagnosis

Pembukaan cervik yang lengkap tanpadisertai kemajuan persalinan •2 jam untuk primigravida dan •1 jam untukmultipara disertai sindrom pada ibu dananak

E. Komplikasi

1. Pada Ibu :

a. Partus lama yang sering kali disertai pecahnya ketuban pada pembukaan kecil, dapat menimbulkan dehirasi serta asidosis dan infeksi intrapartum.

b. Dengan his yang kuat, sedang janin dalam jalan lahir tertahan, dapat menimbulkan regangan segmen bawah uterus dan pembentukan lingkaran retraksi patologis (Bandl).

Dengan persalinan yang tidak maju karena disproporsi sefalopelvik, jalan lahir pada suatu tempat mengalami tekanan yang lama antara kepala janin dan tulang panggul.

Terhadap ibu bisa mengakibatkan :

Infeksi sampai sepsis²Asidosis dan gangguan elektrolit²Dehidrasi, syok dan kegagalan fungsi organ²Robekan jalan lahir²Fistula buli-buli, vagina, rahim dan rectum

2. Pada Bayi :

a. Partus lama dapat meningkatkan kematian perinatal apalagi jika ditambah dengan infeksi intrapartum.

b. Propalus funikuli, apabila terjadi mengandung bahaya yang sangat besar bagi janin dan memerlukan kelahirannya dengan segala apabila ia masih hidup.

c. Dengan adanya disproporsi sefalopelvik kepala melewati rintangan pada panggul dengan mengadakan moulge.

d. Selanjutnya tekanan oleh promontarium atau kadang-kadang oleh simfisis pada panggul picak menyebabkan perlukaan pada jaringan diatas tulang kepala janin, malahan dapat pula menimbulkan fraktur pada os parietalis (Hanifah, 2002).

F. Nifas

1. Pengertian

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003).Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. (Abdul Bari,2000:122).

2. TahapanMasa Nifas

Masa nifas terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu :

a. Puerperium dini

Suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-jalan.

b. Puerperium intermedial

Suatu masa dimana kepulihan dari organ-organ reproduksi selama kurang lebih enam minggu.

c. Remote puerperium

Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dlam keadaan sempurna terutama ibu bila ibu selama hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi.

d. Asuhan yang diberikan sewaktu melakukan kunjungan masa nifas:

3. Involusi Uterus

Involusi Uterus atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil dengan bobot hanya 60 gram. Proses involusio uterus adalah sebagai berikut :

a. Autolysis

Merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi di dalam otot uterine. Enzim proteolitik akan memendekkan jaringan otot yang telah mengendur hingga panjangnya 10 kali panjang sebelum hamil dan lebarnya 5 kali lebar sebelum hamil yang terjadi selama kehamilan.

b. Efek oksitosin (cara bekerjanya oksitosin)

Oksitosin menyebabkan terjadinya kontraksi dan retraksi otot uterin sehingga akan menekan pembuluh darah yang mengakibatkan berkurangnya suplai darah ke uterus. Proses ini membantu untuk mengurangi situs atau tempat implantasi plasenta serta mengurangi perdarahan.

Waktu

Bobot Uterus

Diameter Uterus

Palpasi Serviks

Pada akhir persalinan

900 gram

12,5 cm

Lembut/lunak

Akhir minggu ke-1

450 gram

7,5 cm

2 cm

Akhir minggu ke-2

200 gram

5,0 cm

1 cm

Akhir minggu ke-6

60 gram

2,5 cm

Menyempit

4. Lochea

Dengan adanya involusi uterus, maka lapisan luar dari desidua yang mengelilingi situs plasenta akan menjadi necrotic (layu/mati). Desidua yang mati akan keluar bersama dengan sisa cairan. Campuran antara darah dan desidua tersebut dinamakan lokia, yang biasanya berwarna merah muda atau putih pucat.

Lokia adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas dan mempunyai reaksi basa/alkalis yang dapat membuat organisme berkembang lebih cepat dari pada kondisi asam yang ada pada vagina normal. Lokia mempunyai bau yang amis (anyir) meskipun tidak terlalu menyengat dan volumenya berbeda-beda pada setiap wanita. Lokia mengalami perubahan karena proses involusi. Pengeluaran lokia dapat dibagi berdasarkan waktu dan warnanya, seperti pada tabel berikut ini:

Lokia

Waktu

Warna

Ciri-ciri

Rubra

1-3 hari

Merah kehitaman

Terdiri dari sel desidua, verniks caseosa, rambut lanugo, sisa mekoneum dan sisa darah

Sanginolenta

3-7 hari

Putih bercampur merah

Sisa darah bercampur lendir

Serosa

7-14 hari

Kekuningan/ kecoklatan

Lebih sedikit darah dan lebih banyak serum, juga terdiri dari leukosit dan robekan laserasi plasenta

Alba

>14 hari

Putih

Mengandung leukosit, selaput lendir serviks dan serabut jaringan yang mati.

Kunjungan

Waktu

Asuhan

I

6-8 jam post partum

Mencegah perdarahanmasa nifas oleh karena atonia uteri.

Mendeteksi dan perawatan penyebab lainperdarahan serta melakukan rujukan bila perdarahan berlanjut.

Memberikan konseling pada ibu dan keluarga tentang cara mencegah perdarahan yang disebabkan atonia uteri.

Pemberian ASI awal.

Mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.

Menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahanhipotermi.

Setelah bidan melakukan pertolongan persalinan, maka bidan harus menjaga ibu dan bayi untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai keadaan ibu dan bayi baru lahir dalam keadaan baik.

II

6 hari post partum

Memastikan involusiuterus barjalan dengan normal, uterus berkontraksi dengan baik, tinggi fundus uteri di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal.

Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan.

Memastikan ibu mendapat istirahat yang cukup.

Memastikan ibu mendapat makanan yang bergizi dan cukup cairan.

Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada tanda-tanda kesulitan menyusui.

Memberikan konseling tentang perawatan bayi baru lahir.

III

2 minggu post partum

Asuhan pada 2 minggu post partum sama dengan asuhan yang diberikan pada kunjungan 6 hari post partum.

IV

6 minggu post partum

Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami ibu selama masa nifas.

Memberikan konseling KB secara dini.


DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri Dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, 1984, obstetri patologi, Bandung

Mochtar,Rustam.1998.Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC

Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal. Editor : Abdul Bari Saifuddin, Gulardi Hanifa Wiknjosastro, Biran Affandi, Djoko Waspodo. Ed. I, Cet. 5, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2003

Arikunto, S. 2006. ProsedurPenelitian, SuatuPendekatanPraktek. RinekaCipta, Jakarta

Depkes RI, 2009. PengantarAsuhan Antenatal. JNPK-KR, Jakarta

Manuaba, I,B, 2009. MemahamiKesehatanReproduksiWanita. Arcan, Jakarta

Mochtar, Rustam, 1998. SinopsisObstetri :obstetrifisiologi, obstetripatologi. EGC, Jakarta

Notoatmodjo, S, 2005. MetodelogiPenelitianKesehatan. EdisiRevisi, RinekaCipta, Jakarta

Saifudin, A, B, 2006.BukuAcuanNasionalPelayananKesehatan Maternal dan Neonatal.YayasanBinaPustakaSarwonoPrawirohardjo, Jakarta

Winkjosastro, 2005. IlmuKebidanan. YayasanBinaPustakaSarwonoPrawirohardjo, Jakarta

No comments:

Post a Comment