Saturday, 23 February 2013

Tahap-tahap Pertumbuhan Dan Perkembangan


Menurut dr. Kusnandi Rusmil, SpA(K), MM rata-rata pertumbuhan dan perkembangan anak-anak dapat dilihat sebagai berikut:

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjX2gRfM7c7IdVxuh3ibMx3ccjZ0gmgpY8fcAoLTM92aKdpo1WQ9xftEfnXYgqK4zd5PNkUDXtl6zQZFb6ssFBHt1qup-qc9iZzwYcchYt04Rsz_8Du6fn64H4kiiNUYQtuq4lVpfxwig/s200/baby.gif

Umur 0-3 bulan
-        Mengangkat kepala setinggi 45 derajat
-        Menggerakkan kepala dari kanan/kiri ke tengah
-        Melihat dan menatap wajah Anda
-        Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
-        Suka tertawa keras
-        Bereaksi terkejut terhadap suara keras
-        Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum
-        Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
Umur 3-6 bulan
-        Berbalik dari telungkup ke telentang
-        Mengangkat kepala setinggi 90 derajat
-        Mempertahankan kepala tetap tegak dan stabil
-        Menggenggam pencil
-        Meraih benda yang ada dalam jangkauannya
-        Memegang tangannya sendiri
-        Berusaha memperluas pandangan
-        Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil
-        Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik
-      Tersenyum ketika melihat gambar/mainan yang menarik saat bermain sendiri

Umur 6-9 bulan
-        Duduk (sikap tripoid-sendiri)
-        Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan
-        Merangkak meraih mainan atau mendekati seseorang
-        Memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lainnya
-        Memungut 2 benda, masing-masing tangan pegang 1 benda pada saat yang bersamaan
-        Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup
-        Bersuara tanpa arti, misalnya mamama, bababa, papapa.
-        Mencari benda/mainan yang dijatuhkan
-        Bermain tepuk tangan/ciluk ba
-        Bergembira dengan melempar benda
-        Makan kue sendiri
Umur 9-12 bulan
-        Mengangkat badannya ke posisi berdiri
-        Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi
-        Dapat berjalan dengan dituntun
-        Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan/gambar yang diinginkan
-        Menggenggam erat pensil
-        Memasukkan benda ke mulut
-        Mengulang menirukan bunyi yang didengar
-        Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti
-        Mengeksprolasi sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa saja
-        Berekasi terhadap suara perlahan/bisikan
-        Senang diajak bermain "ciluk ba"
-        Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal

Umur 12-18 bulan
-      Berdiri sendiri tanpa berpeganganMembungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali
-      Berjalan mundur 5 langkah
-      Memanggil ayah dengan kata "papa", memanggil ibu dengan kata "mama" (tergantung mengajarinya, kalau diajari memanggilnya "ayah" ya akan panggil "ayah" catatan)
-      Menumpuk 2 kubus
-      Memasukkan kubus di kotak
-      Menunjuk apa yang didinginkan tanpa merengek/menangis, anak bisa mengeluarkan suara yang menyenangkan atau menarik tangan ibu.
-      Memperlihatkan rasa cemburu/bersaing
Umur 18-24 bulan
-      Berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik
-      Berjalan tanpa terhuyung-huyung
-      Bertepuk tangan/melambai-lambai
-      Menumpuk 4 buah kubus
-      Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
-      Menggelindingkan bola ke arah sasaran
-      Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti
-      Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga
-      Memegang cangkir sendiri, belajar makan minum sendiri
Umur 24-36 bulan
-      Jalan naik tangga sendiri
-      Dapat bermain dan menendang bola kecil
-      Mencoret-coret pensil pada kertas
-      Bicara dengan baik, menggunakan 2 kata
-      Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta
-      Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2 benda atau lebih
-      Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta
-      Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah
-      Melepas pakaiannya sendiri
Umur 36-48 bulan
-      Berdiri 1 kaki 2 detik
-      Melompat kedua kaki diangkat
-      Mengayuh sepeda roda tiga
-      Menggambar garis lurus
-      Menumpuk 8 buah kubus
-      Mengenal 2-4 warna
-      Menyebut nama, umur, tempat
-      Mengerti arti kata di atas, di bawah, di depan
-      Mendengarkan cerita
-      Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri
-      Bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan
-      Mengenakan sepatu sendiri
-      Mengenakan celana panjang, kemeja, baju

Umur 48-60 bulan
-      Berdiri 1 kaki 6 detik
-      Melompat-lompat 1 kaki
-      Menari
-      Menggambar tanda silang
-      Menggambar lingkaran
-      Menggambar orang dengan 3 bagian tubuh
-      Mengancing baju atau pakaian boneka
-      Menyebut nama lengkap tanpa dibantu
-      Senang menyebut kata-kata baru
-      Senang bertanya tentang sesuatu
-      Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar
-      Bicaranya mudah dimengerti
-      Bisa membandingkan/membedakan sesuatu dari ukuran dan bentuknya

-      Menyebut angka, menghitung jari
-      Menyebut nama-nama hari
-      Berpakaian sendiri tanpa dibantu
-      Menggosok gigi tanpa dibantu
-      Bereaksi tenang dan tidak rewel ketika ditinggal ibu

Umur 60-72 bulan
-      Berjalan lurus
-      Berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik
-      Menggambar dengan 6 bagian, menggambar orang lengkap
-      Menangkap bola kecil dengan kedua tangan gambar
-      Menggambar segi empat
-      Mengerti arti lawan kata
-      Mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau lebih
-      Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan kegunaannya
-      Mengenal angka, bisa menghitung angka 5 -10
-      Mengenal warna-warni
-      Mengungkapkan simpati
-      Mengikuti aturan permainan
-      Berpakaian sendiri tanpa dibantu

TORCH


TORCH
Torch merupakan akronim dari beberapa infeksi jenis penyakit bawaan yang akan berbahaya untuk janin bila diderita oleh ibu hamil. Penyakit-penyakit ini dengan mudah akan menginfeksi janin dalam kandungan seorang ibu yang sedang hamil. Penyakit yang merupakan bagian dari TORCH terdiri atas virus dan juga beberapa bakteri. TORCH sendiri merupakan akronim yang jika dijabarkan merupakan beberapa penyakit sebagai berikut ini:
T: Toxoplasmosis atau Toxoplasma gondii. Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah toksoplasmosis.
OOther infections atau infeksi lainnya seperti Hepatitis B, Sifilis, Varicella-Zoster Virus, HIV, dan Parvovirus B19.
RRubella atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Rubela atauCampak Jerman.
CCytomegalovirus ataudikenal sebagai sitomegalovirus atau virus herpes manusia 5.
HHerpes simplex virus atau virus herpes simpleks.
Akronim lain yang juga mirip yaitu TORCHES yang merupakan singkatan dari Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes simplex, dan Syphilis.
1.    Toxo
Penyebab: Penyakit ini sering dihubungkan dengan kucing atau anjing sebagai penyebabnya. Penyebab penyakit ini adalah parasit dengan nama Toxoplasma gondii yang umumnya hidup pada binatang mamalia seperti anjing dan kucing.
Penularan: Parasit ini akan keluar bersama kotoran anjing atau kucing. Melalui kotoran inilah akhirnya dapat menghinggapi manusia. Penyebaran lainnya adalah melalui lalat, kecoa atau serangga lain yang menghinggapi kotoran tersebut lalu menempel pada makanan yang telah matang atau pada sayuran yang bila tidak dimasak dengan tepat dapat menular pada manusia. Bisa pula menyebar melalui daging yang kurang matang saat diolah.
Akibat:        Janin yang terinfeksi penyakit ini dapat menyebabkan keguguran atau bayi lahir mati. Bisa pula menyebabkan kelainan pada bayi saat dewasa.
2.    Rubela
Penyebab: Dikenal juga dengan penyakit campak Jerman. Seseorang yang terinfeksi penyakit ini dapat dikenali dengan adanya ruam pada bagian tubuh, nyeri otot, demam (walau tidak selalu menyertai infeksi penyakit ini) dan adanya pembesaran getah bening.
Penularan: Media penularannya melalui pernafasan, air liur, keringat, darah atau hubungan seksual dari penderita rubela lainnya. Maka, untuk ibu hamil, sebaiknya menjaga jarak bila ada teman atau kerabat yang sedang menderita rubela atau campak Jerman agar tidak tertular.
Akibat:        Penyakit ini semakin berbahaya apabila diderita oleh wanita yang usia kehamilannya masih muda, khususnya pada trimester pertama kehamilan. Hal yang dapat dialami oleh bayi apabila ibu terinfeksi penyakit ini adalah bayi terlahir cacat atau menderita kelainan seperti kerusakan pada otak, kebutaan, tuna rungu atau bisu

3.    sitomegalovirus
Penyebab: Disebabkan oleh virus cytomegalo.
Akibat:        Bila infeksi dialami oleh ibu hamil, maka bayi yang dikandung beresiko menderita pembesaran kepala, pengapuran otak, pembesaran hati, tuli, atau bentuk kaki dan tangan yang tidak normal.
4.    herpes simpleks.
Penyebab: Herpes terbagi atas 2 jenis, sedangkan yang berbahaya bagi ibu hamil adalah jenis Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Infeksi ini menyerang alat kelamin. Tanda dari seseorang terinfeksi penyakit ini adalah keputihan atau muncul bintik pada alat kelamin.
Penularan: Penularannya adalah melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan penderita lain. Bisa juga ditularkan melalui hubungan seksual.
Akibat:        Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi penyakit ini dapat menderita kelainan pada kulit, yaitu kulit melepuh

PEMBERIAN VIT K1 (Phytomenadion)


PEMBERIAN VIT K1 (Phytomenadion)
Apa itu Vit K?
Vitamin K adalah vitamin yang larut dalam lemak, merupakan suatu naftokuinon yang berperan dalam modifikasi dan aktivasi beberapa protein yang berperan dalam pembekuan darah, seperti faktor II,VII,IX,X dan antikoagulan protein C dan S, serta beberapa protein lain seperti protein Z dan M yang belum banyak diketahui peranannya dalam pembekuan darah.
Ada tiga bentuk vitamin K yang diketahui yaitu:
1.    Vitamin K1 (phytomenadione), terdapat pada sayuran hijau.
Sediaan yang ada saat ini adalah cremophor dan vitamin K mixed micelles (KMM).
2.    Vitamin K2 (menaquinone) disintesis oleh flora usus normal seperti
Bacteriodes fragilis dan beberapa strain E. coli.
3.    Vitamin K3 (menadione) yang sering dipakai sekarang merupakan vitamin K sintetik tetapi jarang diberikan lagi pada neonatus karena dilaporkan dapat menyebabkan anemia hemolitik.

Kenapa bayi baru lahir perlu segera di suntik vit k?
Bayi baru lahir cenderung memiliki kadar vitamin K dan cadangan vitamin
K dalam hati yang relatif lebih rendah dibanding bayi yang lebih besar. Secara fisiologis kadar faktor koagulasi yang tergantung vitamin K dalam tali pusat sekitar 50% dan akan menurun dengan cepat mencapai titik terendah dalam 48-72 jam setelah kelahiran. Kemudian kadar faktor ini akan bertambah secara perlahan selama beberapa minggu tetap berada dibawah kadar orang dewasa.
Peningkatan ini disebabkan oleh absorpsi vitamin K dari makanan , sementara itu asupan vitamin K dari ASI belum mencukupi (0,5 ng/L), sedangkan vitamin K dari makanan tambahan dan sayuran belum dimulai. Hal ini menyebabkan bayi baru lahir cenderung mengalami defisiensi vitamin K sehingga berisiko tinggi untuk mengalami PDVK .
Kenapa bayi baru lahir mengalami defisiensi vit K?
Bayi baru lahir mengalami defisiensi vit K karena berbagai alasan, antara lain karena simpanan vitamin K yang rendah pada waktu lahir, sedikitnya transfer vitamin K melalui plasenta, rendahnya kadar vitamin K pada ASI dan sterilitas saluran cerna.
Apa akibat jika bayi mengalami defisiensi vit K ?
PDVK mengakibatkan terjadinya perdarahan otak dengan angka kematian 10 – 50% yang umumnya terjadi pada bayi dalam rentang umur 2 minggu sampai 6 bulan, dengan akibat angka kecacatan 30 – 50%. Secara nasional belum ada data PDVK, sedangkan data dari bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI RSCM (tahun 1990-2000) menunjukkan terdapatnya 21 kasus, diantaranya 17 (81%) mengalami komplikasi perdarahan intrakranial (catatan medik IKA RSCM 2000).
Selain itu, salah satu akibat defisiensi vitamin K terlihat pada kejadian ikutan pasca imunisasi  (KIPI) berupa perdarahan yang timbul sekitar 2 jam sampai 8 hari paska imunisasi. Dari data Komnas KIPI jumlah kasus perdarahan paska imunisasi yang diduga karena defisiensi vitamin K selama tahun 2003 sampai 2006 sebanyak 42 kasus, dimana 27 kasus (65%) diantaranya meninggal.
Berkaitan dengan kasus KIPI yang diduga kuat karena defisiensi vitamin K, dimana petugas kesehatan di lapangan tidak mengetahui bahwa berbagai kasus KIPI sebenarnya dapat dicegah dengan pemberian profilaksis vitamin K1, maka perlu suatu pedoman teknis tentang pemberian profilaksis vitamin K1.

Kapan vit K di berikan ?
pemberian profilaksis injeksi vitamin K1 pada bayi baru lahir sedini mungkin yaitu 1-2 jam setelah lahir . Vitamin K1 injeksi diberikan sebelum pemberian imunisasi
hepatitis B0 (uniject), dengan selang waktu 1-2 jam.

“semua bayi baru lahir harus mendapat profilaksis vitamin K,
regimen vitamin K yang digunakan adalah vitamin K1, dan cara
pemberian secara intramuskular (Rekomendasi A).”